PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN NOBLE HOUSE
Masalah
Khusus: Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pelat Lantai 5 dan Perhitungan Volume Floor Hardener
THE OFFICE
BUILDING CONSTRUCTION
OF NOBLE HOUSE
Special Problem: Execution Method of Fifth Floor Plate and Calculation of Floor Hardener
Volume
Dadi
Damanhuri A.G
Jurusan
Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas
Gunadarma
ABSTRAK
Pembangunan gedung perkantoran
Noble House yang terletak di Jalan Lingkar Mega Kuningan E-67, Kuningan,
Jakarta Selatan merupakan sebuah proyek yang dibangun untuk mendukung aktivitas
masyarakat yang terus bertambah. Gedung ini dibangun untuk menunjang kegiatan
bisnis dan ekonomi mengingat lokasinya yang berada di kawasan pusat bisnis
Jakarta. Gedung yang dibangun dengan total 32 lantai ini menggunakan metode
konvensional pada proses pengecorannya, baik pekerjaan balok, kolom, maupun
lantai. Masalah yang diambil adalah metode pelaksanaan pekerjaan pelat lantai
5, meliputi pekerjaan pemasangan bekisting, pengecekan elevasi, pemasangan besi
tulangan, pengecekan tulangan pada area sebelum pengecoran, pengadaan beton, tes slump dan pengambilan
sampel beton, kemudian penuangan beton dari mobil pompa ke area pengecoran
sampai proses pemeliharaan beton dan pembongkaran bekisting. Dari hasil
perhitungan, jumlah kebutuhan floor hardener yang digunakan sebanyak 276 sak
sika chapdur dan 100 sak penetron.
Kata Kunci : Metode Pelaksanaan,
Konvensional, Pelat Lantai, Floor Hardener
ABSTRACT
The
offcice building construction of Noble House at Lingkar Mega Kuningan E-67
street, Kuningan, South Jakarta is a project built for support the growing
activities of citizen. This building was built to support business and economic
activities given location in the central business district of Jakarta.
Buildings are constructed with a total 0f 32 floors of this using the
conventional method of casting process, in the beams, columns and floors.
Special problem is the method of implementation work on the 5th floor slab,
includes installation of formwork, checking elevation, installation of steel
reinforcement, reinforcing checks on the area before casting, procurement of concrete, slump test and
concrete sampling, then pouring the concrete from the pump car to the foundry
area until the concrete maintenance and dismantling of formwork. From count
result, total requirement floor hardener one that is utilized as musch 276 sak
sica and 100 sak penetron.
Keywords : Execution Methods, Conventional, Floor Plate
PENDAHULUAN
Pelat
atau slab adalah elemen bidang tipis
yang menahan beban-beban transversal melalui
aksi lentur ke masing-masing tumpuan.
Teori
pertama tentang bangunan dengan lantai beton bertulang diturunkan berdasarkan
asumsi yang identik dengan bangunan kayu. Gaya-gaya pada struktur kayu
ditransmisikan dari lantai kayu ke balok anak, balok induk dan ke kolom. Sistem
slab-balok-kolom beton bertulang juga
dianggap serupa. Distribusi bebannya sedemikian rupa, sehingga defleksi lajur
pelat yang orthogonal adalah sama.
Pada
konstruksi beton bertulang, pelat digunakan sebagai lantai, atap dari gedung,
lantai jembatan, lapis perkerasan pada jalan raya dan landasan bagi pesawat
terbang di bandara. Hal ini terjadi karena pelat merupakan elemen struktur
penahan beban vertikal yang rata dan dapat dibuat dengan luasan yang cukup
besar. Tujuan pengambilan masalah khusus tentang metode pelaksanaan pekerjaan
pelat lantai pada proyek Noble House
antara lain mengetahui metode pelaksanaan pekerjaan pelat
lantai 5 pada proyek Noble House, mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan pada pekerjaan pelat lantai, mengetahui
kebutuhan volume floor hardener yang
digunakan pada pekerjaan pelat lantai 5.
Pelaksaaan pekerjaan pelat lantai pada proyek Noble House menggunakan cara
konvensional atau pengecora beton di tempat, pekerjaan tersebut dilakukan dengan beberapa tahapan. Masing-masing
tahapan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hasil yang didapat berfungsi sesuai dengan rencana. Tahapan
tersebut dikerjakan berdasarkan instruksi kerja yang telah dibuat. Pembahasan
mengenai pekerjaan pelat lantai ini mengacu pada sebagian area lantai 5 dengan
luas kurang lebih 2.300 m2. Adapun urutan pekerjaan yang dilakukan
pada pekerjaan tersebut dapat dilihat dalam Gambar 1.
Gambar 1. Skema Pekerjaan Pelat
Lantai
PEMBAHASAN
Pekerjaan
Bekisting Lantai
Pekerjaan bekisting merupakan
pekerjaan pembuatan cetakan beton segar yang sesuai dengan bentuk dan dimensi
rencana. Bekisting umumnya terdiri atas perancah dan cetakan beton, untuk
memberikan kualitas yang baik dalam pelaksanaan dan hasilnya. Salah satu sistem
yang dapat digunakan adalah bekisting dengan sistem PCH, mengingat letak area
pengecoran yang berada di lantai 5, PCH atau perancah digunakan sebagai penahan
beban dari beton dan supaya tidak terjadi deformasi pada lantai tersebut.
Proses ini dimulai dengan melakukan pengukuran phenol film dan pemotongannya sesuai dengan luas lantai 5.
Selanjutnya pemasangan PCH dan phenol
film. Setelah semua terpasang langkah selanjutnya adalah melakukan
penutupan celah-celah bekisting menggunakan lakban.
Pengecekan
Elevasi Lantai
Proses
cek elevasi sebelum pengecoran harus dilakukan setelah pekerjaan bekisting
selesai, dengan menyetel jack base
atau U-Head dari perancah beton
dibantu dengan alat auto level.
Pekerjaan
Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian
dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek
kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan
struktur gedung. Proses pembesian pada pekerjaan pelat lantai proyek Noble House dilaksanakan berdasarkan
spesifikasi teknis yang telah dibuat. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
2.
Perletakan tulangan harus diatur
sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton.
3.
Besi harus berjarak minimal 5 cm
dari logam yang lain.
4.
Tumpukan besi jangan sampai
bersentuhan dengan tanah, setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis
besi(bentuk dan diameter).
Peralatan
Pembesian:
1.
Bar
bender, lengkap dengan piringan tekuk untuk
berbagai diameter besi.
2.
Bar
cutter
3.
Gurinda resibon, untuk memotong
kawat beton
4.
Material : besi, kawat bendrat dan
beton decking
Langkah Kerja
Pembesian:
1.
Fabrikasi
Besi
yang digunakan untuk tulangan pelat lantai yaitu besi D8. Pemotongan besi harus
tepat sedemikian rupa, agar setelah ditekuk bentuk dan panjang besi sesuai
dengan rencana. Penekukan atau pembengkokan besi harus menggunakan piringan
tekuk sesuai jenis diameter besi. Pengelompokan dan penandaan besi sesuai
lokasi instalasi.
2.
Instalasi
Pembuatan
marking form work atau bekisting sudah
harus ada terlebih dahulu sebelum instalasi besi. Pemasangan besi sesuai
gambar/BBS dan selimut beton, pada pelat lantai 5 menggunakan jenis tulangan 1
arah. Pembesian pada pelat lantai harus berada di atas dudukan berupa beton decking, pengikatan besi dengan kawat
beton dan beton decking harus aman
terhadap getaran vibrator saat
pengecoran.
Checklist Tulangan
Sebelum
dilakukan pengecoran, wajib dilakukan pengecekan area yang mau dicor. Beberapa
hal yang harus dicek adalah dimensi besi tulangan yang digunakan, jumlah besi,
jarak besi tulangan, panjang penyaluran, beton decking, dan tinggi cakar ayam, semua itu harus sesuai dengan
rencana yang ada pada gambar.
Pembersihan Area
Proses
kebersihan area yang ingin dicor dilakukan terakhir setelah aktifitas pekerjaan
yang lain seperti pembesian dan bekisting selesai. Semua sampah-sampah seperti
kawat, puing, kayu dan lain-lain dibersihkan secara manual maupun dengan
menggunakan compressor.
Pengadaan Beton
Metode pelaksanaan pekerjaan pelat
lantai pada proyek Noble House menggunakan
metode konvensional. Sebelum pemesanan beton, terlebih dahulu dihitung volume
beton yang dibutuhkan sesuai gambar shop
drawing dengan kelebihan beton diperkirakan 5% dari total volume, pemesanan
sudah dilakukan 1 hari sebelum waktu pengecoran agar persediaan beton terjamin.
Pemesanan beton disesuaikan dengan area
yang dicor yaitu pada lantai 5, nilai slump
beton 12 2 cm dan beton yang digunakan yaitu beton K-400. Supplier beton readymix pada proyek Noble
House ini dari PT. Pionirbeton Industri.
Waktu (scheduling) pengiriman beton (mobil mixer) juga disesuaikan dengan area yang dicor, untuk pelat lantai
menggunakan concrete pump dengan
waktu penuangan beton 1 mobil mixer
15-30 menit dan di dalam concrete pump
harus selalu ada beton, untuk pengecoran lantai ditentukan sekali pengiriman 3
mobil mixer, pemesanan berikutnya
dapat dilakukan setelah proses penuangan beton pada mobil mixer terakhir.
Setiap beton (mobil mixer) yang datang harus diperiksa surat jalannya sesuai dengan
pemesanan (volume, slump, pemakaian
bahan additive), diukur dan dicatat slumpnya dengan alat slump test, bila tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang ada, beton
dapat dianggap tidak memenuhi syarat dan tidak diterima.
Tes Slump
Beton
Proses
tes slump dilakukan sebelum beton
dibongkar untuk memastikan beton yang digunakan layak atau tidaknya. Beton yang
digunakan adalah beton segar, nilai slump
ditentukan berdasarkan spek untuk masing-masing mutu yang digunakan.
Pengujian
angka slump dilakukan dengan
menggunakan kerucut Abrams (Abrams Cone)
serta melalui prosedur sebagai berikut:
1.
Alat uji slump terdiri dari
a. Kerucut
Abrams yang memiliki diameter atas 10
cm dan diameter bawah 20 cm serta tinggi kerucut 30 cm.
b. Tongkat
baja dengan panjang 60 cm dan diameter 16 mm.
2.
Kerucut Abrams diletakkan pada bidang datar dan rata yang tidak menyerap
air, umumnya menggunakan alas berupa tripleks dan ketika pelaksanaan kerucut
ditekan supaya kokoh.
3.
Adukan campuran beton diambil
secukupnya untuk kemudian dimasukkan ke dalam kerucut dalam 3 lapis yang
kira-kira masing-masing lapis berisi 1/3 isi kerucut. Tiap lapis ditusuk dengan
tongkat baja 25-30 kali agar adukan yang masuk dalam kerucut lebih padat.
4.
Adukan yang berserakan dan jatuh
di sekitar kerucut dibersihkan lalu permukaannya diratakan kemudian kerucut
ditarik vertikal perlahan-lahan.
5.
Setelah kerucut Abrams terbuka maka sesegera mungkin dihitung
penurunan puncak kerucut terhadap tingginya semula.
6.
Hasil pengukuran beda tinggi
inilah yang disebut nilai slump dan
merupakan ukuran kekentalan adukan beton.
7.
Adukan beton dengan hasil slump yang tidak memenuhi syarat maka
tidak boleh digunakan.
Pengambilan
Sampel Beton
Proses
pengambilan sampel dilakukan untuk mengetahui kuat tekan beton yang digunakan
memenuhi syarat. Pengambilan sampel ditentukan berdasarkan spek, pada
pengecoran lantai sampel yang diambil setiap 20 m3 untuk setiap 1
set terdiri dari 5 silinder benda uji.
Pengadukan Mortar Sebelum Pengecoran Beton
Proses
pengadukan mortar dilakukan sebelum beton dituang kedalam pompa, hal ini
sebagai pelicin agar beton ketika ditembak tidak macet. Campuran mortar terdiri
dari adukan semen, pasir, dan air.
Penuangan Beton ke Mobil Pompa
Proses
penuangan beton dilakukan setelah mortar dimasukkan kedalam pompa dan hasil slump test memenuhi standar.
Chipping Sambungan Beton Lama
Pekerjaan ini
dilakukan pada proses pengecoran lantai merupakan lanjutan dari pengecoran
sebelumnya, karena pengecoran pada lantai 5 tidak seluruhnya dicor pada satu
waktu, maka perlu adanya proses chipping.
Pekerjaan chipping sambungan dengan
beton lama dilakukan agar beton lama dan beton yang baru dapat terikat. Proses chipping setinggi lantai dan kurang
lebih setebal 1-2 cm pada area yang ingin dicor.
Pekerjaan
Pengecoran
Proses pekerjaan
pengecoran dilakukan saat beton telah dituang atau ditembak menggunakan mobil
pompa ke area yang dicor. Dalam pengecoran terdiri dari beberapa pekerjaan
seperti pemadatan dengan vibrator,
perataan menggunakan cangkul, jidar, dan pemotongan pipa-pipa jika menggunakan
mobil pompa.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
selama proses pengecoran, diantaranya :
1.
Ketebalan/level
horizontal untuk pelat lantai harus sesuai dengan gambar yang disetujui, untuk
pengecoran lantai agar diperhitungkan lendutan yang terjadi selama proses
pengecoran dan dikoordinasikan dengan pengerjaan bekisting, untuk mendapatkan
level yang sesuai dan menghindari kelebihan beton.
2.
Selama
proses pengecoran dilarang menambahkan air ke dalam beton baik pada mobil mixer, concrete pump, ataupun pada beton di area pengecoran karena akan
mengurangi kuat tekan beton.
3.
Pemakaian
alat vibrator diusahakan tidak
mengenai besi dan bekisting.
4.
Penuangan
beton dilakukan berurutan/tidak acak/berpindah-pindah.
5.
Untuk
menjaga kerataan lantai, walaupun sudah memakai pipa hitam 3/4 , setelah beton
diratakan dengan jidar sebaiknya juga dilakukan pemantauan kerataan dengan
memeriksa titik-titik tertentu/ titik-titik pantau setiap 1m x 1m luas
pengecoran.
6.
Jumlah
vibrator harus memadai dengan jumlah
volume beton yang dituang.
7.
Karena
jumlah volume pengecoran yang besar maka disiapkan jumlah concrete pump dan supply
beton yang seimbang.
Kepadatan lalu
lintas sangat mempengaruhi supply
beton dan slump.
Pekerjaan
Floor Hardener
Proses pekerjaan
floor hardener dilakukan saat beton
50 % mengering setelah pengecoran. Bahan yang digunakan adalah sika chapdur dan
penetron, jadi setiap 1 m2 digunakan 3 kg floor hardener. Pekerjaannya dengan ditabur dan diratakan
menggunakan mesin trowel.
Perbandingan untuk lantai basement
adalah 1 : 5, sedangkan untuk lantai atas 1 : 3, kemudian perbandingan jika
menggunakan penetron adalah 1 : 1. Proses penaburan penetron dilakukan setelah
sika chapdur.
Pekerjaan
Perawatan (Curing)
Proses ini
dilakukan setelah pengecoran selesai semua, hal-hal yang dilakukan pada proses
perawatan ini antara lain proteksi lantai dengan menggunakan karpet, hal ini
dilakukan agar beton tidak terkena matahari langsung yang dapat meningkatkan
suhu beton juga sebagai proteksi dari jack
base scaffolding yang dapat merusak lapisan permukaan beton yang telah
diberi floor hardener. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan selama proses perawatan (curing), yaitu :
1.
Untuk
lantai, karena area yang dicor cukup luas, dan permukaan yang terbuka, setelah
didapat area yang cukup luas dan beton sudah mengeras (setting time terpenuhi) curing
sudah harus dilakukan dengan menyiramkan air langsung ke permukaan beton, namun
tetap dijaga agar air tidak mengalir ke area yang masih berlangsung pengecoran.
2.
Setelah
pengecoran selesai, maka dapat dilakukan curing dengan water ponding, yaitu dengan menanggul sisi luar area pengecoran
dengan adukan semen dan pasir, kemudian area yang sudah dicor tersebut
digenangi dengan air.
3.
Bila
hal tersebut tidak dapat dilaksanakan dapat digantikan dengan menutup permukaan
beton dengan karung goni yang dibasahi atau disiram dengan air.
4.
Waktu
curing ini dilakukan selama 3 hari.
Marking Lantai
Proses pekerjaan marking as lantai dilakukan untuk menentukan as kolom dan dudukan
sepatu kolom.
Pembongkaran Bekisting
Proses
pembongkaran bekisting dilakukan pada hari ke 14 setelah pengecoran dan hasil
kuat tekan beton benda uji umur 14 hari memenuhi standar. Kemudian dipasang shoring per jarak 2 meter, tahap
selanjutnya adalah melakukan proses ekspose dak dan finishing kolom untuk permukaan beton yang masih kasar atau rusak.
Perhitungan
Volume Floor Hardener
Pekerjaan
pelat pada pada proyek Noble House,
baik itu basement maupun lantai atas
menggunakan floor hardener. Bahan
yang digunakan yaitu sika chapdur dan penetron. Berikut adalah perhitungan
kebutuhan volume floor hardener yang
digunakan pada pekerjaan pelat lantai 5.
Luas pelat
lantai 5 = 2300 m2
Perbandingan
sika = 1 m2 : 3 kg
Berat 1 sak sika = 25 kg
Jumlah sak =
= = 276 sak
Perbandingan
penetron = 1 m2 : 1
kg
Berat 1 sak penetron =
23 kg
Jumlah sak =
=
= 100 sak
Jadi,
kebutuhan floor hardener untuk
pekerjaan pelat lantai 5 adalah sebanyak 276 sak sika chapdur dan 100 sak
penetron.
SIMPULAN
DAN SARAN
Berdasarkan pembahasan dalam masalah khusus tentang metode pelaksanaan pekerjaan pelat
lantai didapat kesimpulan sebagai berikut:
a.
Metode
Pelaksanaan pekerjaan pelat lantai 5 pada proyek Noble House masih menggunakan cara konvensional, meliputi
pekerjaan pemasangan bekisting dan perancah, pengecekan elevasi lantai,
pemasangan besi tulangan, proses checklist
tulangan, pembersihan area yang akan dicor, proses pengadaan beton, tes slump, pengambilan sampel beton,
pengadukan mortar, penuangan ke mobil pompa, proses chipping sambungan beton lama, pekerjaan pengecoran lantai,
pekerjaan floor hardener, perawatan, marking lantai sampai pembongkaran
bekisting.
b.
Hal
yang perlu diperhatikan selama proses pekerjaan pelat lantai antara lain,
proses pengecekan elevasi lantai harus dilakukan dengan sangat teliti agar
tidak terjadi deformasi saat pengecoran berlangsung, letak besi tulangan harus
berada di atas beton decking, pemesanan
volume beton harus sesuai dengan kebutuhan pada shop drawing dengan kelebihan beton 5 %. Pekerjaan chipping pada sambungan beton lama
dilakukan dengan ketebalan kurang lebih 1-2 cm, proses pemadatan dengan vibrator saat pengecoran berlangsung
harus merata atau menyeluruh.
c.
Jumlah
floor hardener yang dibutuhkan yaitu
sebanyak 276 sak sika chapdur dengan berat per sak 25 kg dan 100 sak penetron
dengan berat per sak 23 kg.
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman selama kerja praktek di proyek pembangunan Noble House, ada beberapa saran yang perlu
diperhatikan, yaitu:
1.
Sebaiknya
mahasiswa membuat jadwal kerja praktek yang teratur dan target kegiatan yang
ingin dilakukan setiap kedatangan ke proyek agar apa yang ingin dicapai
terpenuhi dan waktu kerja praktek yang singkat tidak terbuang sia-sia.
2.
Sebaiknya
mahasiswa segera melengkapi data untuk kebutuhan penyusunan laporan dari awal kerja praktek secara
bertahap agar tidak mengalami kesulitan dalam penyusunan laporan.
3.
Kelengkapan
K3 dalam pelaksanaan pekerjaan harus selalu menjadi prioritas utama.
DAFTAR PUSTAKA
Choeriah, Isnaeni. 2013. Metode
Pelaksanaan Perkuatan Shear Wall dengan Cara Chemset dan Estimasi Kebutuhan
Materialnya. Laporan Kerja Praktek
tidak Diterbitkan. Depok: Universitas Gunadarma.
Ilmusipil.com.
Tanpa Tahun. Pekerjaan Pembesian,
(online), (http://www.ilmusipil.com/pekerjaan-pembesian, diakses 10 Oktober 2013).
Setiarto, Y.
Djoko, “Metoda Bagan Balok (Barchart)”, Fakultas Teknik UNIKOM, 2010.
Yuliana, Candra,
“Perbandingan Penggunaan Deking Baja dan Metode Konvensional Untuk Plat Lantai
Diperhitungkan Terhadap Biaya, Waktu dan Metode Pelaksanaan”, Info Teknik, Vol.12 No.2, Hal.19, 2011.
Terima kasih infonya gan.
ReplyDeleteLumayan buat nambah elmu.
Aplikasi Floor Hardener
----------
Good post...,
ReplyDeleteThanks postingannya gan.
Harga Trowel Finish.
----------
If you're trying hard to lose kilograms then you absolutely have to try this totally brand new custom keto meal plan diet.
ReplyDeleteTo produce this keto diet, certified nutritionists, personal trainers, and professional chefs have joined together to produce keto meal plans that are efficient, suitable, economically-efficient, and satisfying.
From their launch in January 2019, 1000's of people have already remodeled their figure and health with the benefits a professional keto meal plan diet can provide.
Speaking of benefits: clicking this link, you'll discover eight scientifically-tested ones offered by the keto meal plan diet.