12 November 2012

Bukan Pengkhianatan

Mitra Jaya football club, itu adalah tim pertamaku sejak aku masih duduk di kelas 1 SMP, tak ada yang istimewa dari permainanku tapi aku sedikit berguna karena stamina yang konstan dan semua posisi yang aku bisa tempati... dari level junior sampai pada akhirnya masuk ke tim utama, itu merupakan suatu kebanggan bisa bermain untuk tim yang mempunyai nama besar di Indramayu. Tim ini mewakili kecamatan Kedokan Bunder, the yellow panzer adalah julukan bagi tim ini karena jersey warna kuning dan gaya bermain yang mengedepankan kekuatan fisik dan kecepatan.

Banyak pertandingan yang sudah ku jalani bersama tim ini, bersama dengan teman-teman yang lain.. manisnya kemenangan dah pahitnya kekalahan sudah pernah kami alami bersama. Tujuh tahun sudah kuhabiskan waktu untuk olahraga ini, hingga pada akhirnya untuk pertama kalinya tim ini mengikuti sebuah turnamen besar, hampir semua kecamatan di Indramayu mengikutinya termasuk dari tempat dimana ku menetap yaitu Juntinyuat dengan tim superiornya yaitu Puji FC, kenapa ku sebut superior? karena hampir semua pemainnya mempunyai kemampuan diatas rata-rata...



Aku tak peduli seberapa hebat tim dari desaku itu, aku bersama sahabat karibku dulu pernah mencoba untuk masuk ke tim ini, tapi tak ada pintu untuk bisa masuk karena mereka lebih memilih pemain dari luar desa..karena hal itu lah aku merasa tak dianggap, hingga akhirnya ku masuk ke Mitra Jaya yang notabene mempunyai tim junior...

Sampai pada babak penyisihan grup, timku tergabung dengan Puji... perasaan gugup langsung terasa, kenapa tidak.. tidak ada orang di desaku yang tau kalau aku dan temanku bermain untuk tim lain termasuk kedua orang tuaku... sampai pada pertandingan, kulihat ekspresi bingung dari para official Puji, mereka melihat aku dan temanku sambil bertanya-tanya... ku tetap bermain seperti biasa di lapangan, sampai kita berhasil mengalahkan Puji perasaanku sungguh luar biasa senang... tak peduli mereka mengatakan apa padaku, pengkhianat desa, tak mempunyai rasa atau apapun itu... sampai berita itu pun diketahui oleh orang tuaku, mereka hanya bisa tersenyum melihat apa yang telah aku lakukan. Bagiku melawan siapapun, dialapanga semuanya sama, tak ada kata pengkhianatan atau dendam.. tapi hanya sebuah profesionalitas sebagai pemain sepak bola ###...

No comments:

Post a Comment