28 March 2012

Sinkhole


1.      Pengertian Sinkhole
Lubang runtuhan atau Luweng dalam bahasa jawa atau sinkhole adalah depresi alami atau lubang dalam topografi permukaan yang muncul akibat hilangnya lapisan tanah atau bantalan batuan, atau keduanya yang umumnya terjadi akibat aliran air di bawah tanah. Lubang runtuhan memiliki ukuran yang bervariasi dari kurang dari satu meter sampai ratusan meter dalam diameter dan kedalamannya, dan juga tidak bergantung dari jenis lapisan tanah dan bantalan batuan di atasnya, ditemukan di berbagai tempat di dunia.

2.      Proses terjadinya Sinkhole
Secara geologi tentunya ada syarat-syarat tertentu atau mekanisme tertentu dan diawali tanda-tanda tertentu dalam pembentukan sinkhole ini. Salah satu indikasi yang paling sering adalah adanya perubahan sistem air tanah (perubahan geohydrology) sebelum terjadinya amblesan ini.
Dibawah ini gambaran bagaimana pembentukan luweng atau sinkhole ini.
Sinkhole atau luweng ini terjadi pada daerah yang batuan dasarnya (bedrock) berupa batu gamping.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8ZGNqtDSOpN8S36-o6Ea_i1OoJucO4eTttP9_nHSthRLiWS8eL-864nXdjO9lGMg56272NX2c8iiEBATeWVtNuwSNYYxSoxNXnmTi8xldQ-JELdNTSH6S6cPk2LdCHemgAUQBVM2Aqypj/s1600/sinkhole-1.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJHhOlHDTv_CaqdB9brPQXZfJgviNek76V7ufH4aIcihhtL4aJyY4T3JbcHkaxL62g6IbEU_cY-pNydN2emrhXBSmNcxId-4pNa_zciiXNgoNk8OpLIagnRQ2ripp-6MPTfCFJH4SMcpt3/s1600/sinkhole-2.jpg

v Pada awalnya ada sebuah retakan yang membentuk lubang akibat masuknya air. Daerah ini biasanya terjadi pada daerah yang tersusun oleh batu gamping. Batu gamping ini "relatif" mudah terlarutkan ketimbang batu pasir (batuan yang tersusun oleh pasir, biasanya mineral kuarsa).
v Karena adanya aliran bawah tanah, maka akan muncul rongga karena bagian bawah terjadi erosi oleh aliran sungai bawah tanah.
v Proses ini berlangsung terus menerus dengan kikisan serta jatuhan dari batuan diatasnya. Hingga akhirnya bolongan ini membentuk ruang cukup lebar dan "jembatan" dibagian atas tidak kuat menahan dan akhirnya amblas. Lubang ini tidak seluruhnya memenuhi hingga dasar terbawah, karena volume yang mengisi batuan atas tidak seluruhnya hilang. Kedalaman lubang bisa mulai hanya beberapa meter hingga berukuran besar sedalam 100 meter.
v Proses pengendapan diatas cekungan ini akhirnya menutup Luweng yang seringkali tidak disadari oleh penghuni diatasnya.
v Proses siklus ini berjalan ribuan tahun, yang dalam skala geologi ribuan tahun bisa saja hanya disebut proses yang sekejap. Tetapi walaupun telah terjadi hanya seribu tahun yang lalu, barangkali kita tidak memiliki rekaman itu, dan kita hanya menggunakan tanah diatasnya itu seolah-olah dahulu tidak terjadi apa-apa.
3.      Bagaimana kita mengenali kemungkinan terjadinya fenomena ini?
Ø Pertama ini terjadi pada daerah yang batuan dasarnya(bedrock) adalah batugamping.
Ø Gejala-gejala sebelum terjadinya amblesan ini sering didahului oleh gejala-gejala perubahan sitem hydrologi. Adanya danau baru segera setelah hujan (air limpasan) terutama pada daerah cekungan.
Ø Dijumpai retakan-retakan tanah. Misalnya pohon-pohon yang miring menuju kearah titik yang sama (pusat amblesan), pintu susah ditutup karena melengkung.

4.      Penyebab terjadinya Sinkhole
Sinkholes adalah lubang pada tanah yang terbentuk tiba-tiba. Lubang tanah ini diakibatkan tekanan terhadap permukaan tanah yang terjadi ketika sebuah lapisan bawah tanah melemah dan tak mampu menopang struktur lapisan di atasnya. Sinkhole dapat terjadi akibat proses alami, yakni ketika sub-permukaan batuan/tanah larut dan membuat rongga bawah tanah. Peristiwa ini sering terjadi di mana batuan di bawah permukaan tanah adalah batu gamping, dolomit, batuan karbonat, atau jenis batuan yang dapat secara alami dihanyutkan oleh sirkulasi air tanah.
Fenomena sinkhole ini ternyata tak semata kejadian alam, namun juga bisa akibat kecerobohan manusia. Penggunaan lahan yang tidak mendukung resapan air, pemompaan air tanah secara belebihan, konstruksi bangunan modern. Apapun yang meningkatkan aliran air ke dalam tanah, permukaan dapat mempercepat pembentukan lubang. Di beberapa kota besar dunia, utilitas infrastruktur seperti rongga dalam tanah yang digunakan untuk pemasangan jalur kabel serat optik, selokan air dan material lainnya. dari waktu ke waktu dapat aus, dalam beberapa kasus, hamparan jalan ibarat  jembatan beton berada diatas rongga kosong dibawahnya.
Pada masyarakat urban, penggunaan pompa air tanah sudah menjadi kebiasaan untuk mendapatkan air bersih, selain air PAM. Kegiataan ini lama-kelamaan akan membuat cadangan air tanah berkurang. Selain pemompaan air tanah secara berlebihan, konstruksi bangunan modern yang semakin meminimalkan kawasan terbuka sebagai cathment area, juga berperan banyak dalam penyusutan cadangan air tanah di perut bumi. Berkurangnya cadangan air tanah ini, menyebabkan ruang kosong pada lapisan akuifer yang berperan seperti spons yang dapat menahan air dan terletak di antara dua lapisan yang kedap air. Kekosongan ini, pada kawasan tertentu dapat mempercepat terjadinya penurunan tanah, bahkan dalam skala luas dapat menyebabkan sinkholes.

5.      Contoh-contoh Sinkhole di berbagai negara di dunia
Di Amerika, sinkholes alam yang paling umum terjadi di Florida, Texas, Alabama, Missouri, Kentucky, Tennessee, dan Pennsylvania. Di Indonesia pernah terjadi Sinkhole, yaitu tepatnya di Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta sesaat setelah terjadi gempa di tahun 2006 lalu. Sinkhole terbesar di dunia terjadi di Kairo,Mesir yang diberi nama Qattara Depression, yang lebarnya mencapai 80 kilometer dengan luas keseluruhan mencapai 120 kilometer. Kemudian yang tidak kalah besar dari Qattara Depression adalah Berezniki yang terletak di Soviet, sinkhole ini memiliki kedalaman hampir 200 meter dengan lebar 80 meter. Dan sinkhole terakhir yang sempat membuat heboh adalah sinkhole Guatemala City yang terletak di Guatemala. Walau tak sebesar Qattara Depression, sinkhole Guatemala City telah menghanyutkan sebuah pabrik dan memaksa hampir seribu penduduk mengungsi.

No comments:

Post a Comment